ASUHAN KEPERAWATAN PADA An
‘’A’’
DENGAN DIAGNOSA
GASTROENTERITIS
DI IGD RSUD LAHAT
DI SUSUN OLEH
NAMA : AHMAD LUPITO
NIM : 2011. 0614
AKADEMI KEPERAWATAN PEMDA
LAHAT
TAHUN AKADEMI 2013/2014
Angkatan X
LANDASAN TEORI
1.
Definisi
Gastroenteritis adalah kehilangan cairan
dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau
lebih buang air besar dengan tinja yang encer atau cair.
2.
Etiologi
Penyebab dari gastroenteritis ada
beberapa factor yaitu
·
Faktor infeksi
a.
Bakteri : enteropathoganik
Escherichia coli, salmonella, shigella
b.
Virus : entro virus
echoviruses, adenovirus, human retrovirus
c.
Jamur: candida enteritis
d.
Parasit : gardia elambua,
crytosporidum
e.
Protozoa
·
Bukan factor infeksi
a.
Alergi makanan : susu , protein
b.
Gangguan metabolic atau mal
absorsi,penyakit cilac cistis fibrosis
c.
Iritasi langsung pada saluran
pencernaan oleh makanan
d.
Obat obatan , anti biotic
e.
Penyakit usus : colitis
ulcerative , crohn disease
f.
Emsional atau stress
g.
Obstruksi usus
3.
Patofisioogi
·
Diere sikresi biasanya dengan
volume banyak, disebabkan oleh peningkatan produksi dan sekresi air serba
elektrolit oleh mukosa usus kedalam lumen usus
·
Diare osmotic terjadi bila air
terdorong kedalam usus oleh tekanan osmotic dari partikel yang tdak dapat
diabsorbsi sehingga diabsorbsi air menjadi lambat
·
Diere campuran disebabkan oleh
peningkatan kerja feristaltik dari usus ( biasanya kaea penyakit usus inflamasi
)
4.
Tanda dan gejala
Gejalanya dimulai secara tiba tiba yaitu berupa kehilangan nafsu makan
mual atau muntah , bising usus meningkat ( perut keroncongan ) keram perut dan
diare tanpa darah dan lendir
Muntah dan diare yang dapat
mengakibatkan dehidrasi dan penurunan tekanan
darah sehingga terjadi syok, keadaan ini juga mengakibatkan tubuh
kehilangan kalium, sehingga kadarnya dalam darah menurun
5.
Penatalaksanaan
·
On farmakologi : makanan lunak
dan minuman cair oralit
·
Farmakologi
a.
Pada dehidrasi ringan tindakan
rehidrasi dapat dilakukan peroral, sedangkan ntuk dehidrasi sedang berat
rehidrasi dilakukan secara parental dengan cairan elektrolit ( ringer laktat ,
ranger asetat , kaen 3B )
b.
Obat anti diare tidak di
rekomendasikan karena jenis diarenya tidak jelas dan pada anak sering membuat
illius paralitik
·
Diere kronik
a.
Non farmakologi : diet lunak
tidak merangsang hindari makanan yang menyebabkan intoleransi / alerg
b.
Farmakologi : sesuai etiologi :
kelainan hormonal , reaksi alergi / imonologi
Sumber
bruner dan suddarth kep medical bedah
suriadi skp, MSN dan rita yuliana skp
MPSI
Fakultas kedokteran universitas
sriwijaya 2003
Pengkajian
Asuhan Keperawatan Pada AN “A
Dengan diagnosa Gastroenteritis di IGD
A.
Pengkajian
a.
Identitas Pasien
Nama :
An ‘A
Umur :
5 bulan
Jenis kelamin :
Perempuan
Agama :
Islam
Pendidikan :
Belum sekolah
Pekerjaan :
TOT
Tanggal masuk RS :
23 febuari 2009
Tanggal pengkajian :
23 febuari 2009
Ruang : IGD
No.MR :
Alamat :
Ds. Tanjungan
Diagnosa :
Gastroenteritis
b.
Identitas penangguang jawab
Nama :
Tn ‘ R‘
Umur :
38 tahun
Jenis kelamin :
laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat :
Ds. Tanjungan
Hubungan dengan klien :
Ayah kandung
B.
Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan
sekarang
a.
Keluhan utama : buang air besar
lebih dari 5x badan terasa panas muntah
2x dirumah
b.
RPP : pasien datang keRS tanggal
23 februari 2009 pukul 18.30
dengan keluhan
buang air besar 5x muntah 2x tidak nafsu
makan
2. Riwayat kesehatan masa lalu :
pasien belum pernah mengalami diare yang seperti
dialami sekarang
3. Riwayat kesehatan
keluarga : keluarga pasien mengatakan kakaknya pernah
mengalami sakit yang sama tapi tidak sampai dirawat
Pola aktivitas sehari-hari
Aktivitas
|
Sebelum
masuk RS
|
1.
Nutrisi
· Makan
Jumlah
Frekuensi
Jenis makan
Alat Bantu
Keluhan
· Minum
Jumlah
Frekuensi
Jenis minuman
Keluhan
2. Eliminasi
· BAB
Frekuensi
Konsistensi
Alat Bantu
keluhan
· BAK
Frekuensi
Warna
Bau
Alat Bantu
Keluhan
3. Istirahat tidur
Jumlah
Kebiasaan sebelum tidur
Keluhan
4. Aktivitas
Aktivitas rutin
Keluhan
|
1
porsi
3x
sehari
Nasi
tim
Tidak
ada
Susah makan
±
1500 cc
6-7
botol / hari
Susu
pakai dot
Tidak
ada
5
kali / hari
Kuning
cair dan berlendir
Tidak
ada
Tidak
ada
5-7x
sehari
Kuning
jernih
amoniak
Tidak ada
Tidak
ada
±
12 jam / hari
Tidak
ada
Pasien
sulit tidur karena BAB terus
Selalu
dibantu masih bayi
Tidak
ada
|
D. Pemerisaan Fisik
·
Keadaan Umum
Tingkat kesadaran :
Compos mentis
Nadi :
110 / mt
Pernapasan :
30 x/mnt
Suhu :
37,5 oC
TB :
BB :
6 kg
·
Kepala
Kebersihan :
Cukup
Bentuk :
simetris
Warna
: hitam
Keadaan rambut :
normal
·
Muka
Bentuk :
Simetris
Kebersihan :
Cukup
Kelainaan :
Tidak ada
·
Mata
Bentuk :
simetris
Konjungtiva :
An Anemis
Sklera :
An ikteris
Pupil :
Isokor
·
Hidung
Bentuk :
Simetris
Kebersihan :
Cukup.
Mukosa hidung :
Lembab
Keluhan :
Tidak ada
·
Mulut
Bentuk :
simetris
Kebersihan :
Cukup
Bibir :
kering
-
Leher
Pembesaran kelenjar
tiroid : Tidak
ada
Kesulitan menelan :
Tidak ada
·
Dada
1.Paru – paru
o
Inspeksi : adanya pergerakan
difragma
o
Perkusi : Sonor
o
Palapasi : Tidak ada nyeri
tekan,
o
Auskultasi :
vaskuler
2. Jantung
- Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
- Perkusi : terlihat ictus kordis
- Palpasi : pekak
- Auskultasi : tidak ada suara tambahan
- Abdomen
Inspeksi :
bentuk simetris tidak ada bekas
oprasi
Perkusi :
pekak
Palpasi :
tidak ada nyeri tekan
Auskultasi :
Bising usus meningkat
- Genetalia
Alat Bantu :
Tidak ada
Ada kelainan/tidak :
tidak ada
- Anus
Lesi pendarahan :
ada lesi
- Kulit
Warna :
normal
Kebersihan :
cukup
Ada lesi/ tidak :
Tidak ada
Ada edema/ atau tidak :
Tidak ada
Turgor :
jelek
E. Data Sosial
Hubungan pasien dengan perawat baik
Hubungan pasien dengan keluarga baik
F. Data Spiritual
Pasien beragama islam
Keluarga pasien yakin akan kesembuhan penyakit
G. Data Penunjang
a.
pemeriksaan labor : tidak ada
b. Therapy
LVFD RL
gttxu / mt
Ampicilin
Gentamicin
L bio
sanmol
B. Analisa Data
No
|
Data
|
Etiologi
|
Masalah
|
|||||||||||||||
1.
2.
|
Ds :
·
Keluarga pasien mengatakan
BAB 5x dengan konsistensi cair dan berlendir
Do :
·
Pasien tampak gelisah
·
Turgor jelek
·
Bibir kering
·
Mata cekung
DS
-Keluarga pasien mengatakan anaknya muntah bila diberi makan
DO
-KU lemah
-muntah 3x
- tampak lesu
N : 110 x / mt
RR : 30 x/ mt
BB : 6 kg
S : 37,5 o c
|
Adanya bakteri atau peradangan disaluran pencenaan
BAB berlebihan
Adanya mal absorsi dari makanan dan cairan
Gg cairan dan elektrolit
BAB berlebihan
Prastaltik usus
meningkat
Perut terasa mual
Anorexia
Gg pemenuhan nutrisi
|
Gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit
Gangguan
pemenuhan nutrisi
|
Prioritas
Masalah
1.
Gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit berhubungan dengan out put cairan yang berlebihan
2.
Gangguan pemenuhan nutrisi
berhubungan dengan mual muntah
Asuhan keperawatan pada AN”
Dengan diagnosa “Gastroenteritis” di IGD RSUD Lahat
No
|
Diagnosa
keperawatan
|
Perencanaan
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
||
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasionalisasi
|
||||
1
|
Gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit b/d out put yang berlebihan di tandai
dengan :
Ds :
-Keluarga pasien
mengatakan
pasien BAB 5x
dengan
konsisten cair
dan berlendir
-keluarga
mengatakan
muntah
Do :-pasien
tampak
gelisah
- turgor jelek
- bibir kering
- mata cekung
|
Tujua jangka panjang
- kebutuhan cairan dan elektrolit
terpenuhi
Tujuan jangka pendek 1x 24 jam
-
KU membaik
-
Turgor elastis
-
Bibir lembab
-
Mata tidak cekung
|
· Kaji intake dan out put cairan
· Berikan oralit dan ASI sesering mungkin
· Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian therapy
|
· Dengan mengkaji intake dan out put diharapkan dapat mengetahui
berapa cairan yang masuk dan keluar
· Dengan memberikan oralit dan ASI diharakan dapat membantu
mengatasi kehilangan cairan
· Dengan berkolaborasi dengan tim medis diharapkan pasien mendapat kan terapi yang tepat
sesuai penyakitnya
|
· Mengkaji intake dan out put cairan
· Memberikan oralit dan ASI sesering mungkin
· Berkolaboras
dengan tim
medis dalam
pemberian
therapi
|
S : ibu paslien
mengatakan
BAB nya sudah berkurang
O :
- gelisah berkurang
- turgor membaik
Bibir agak lembab
A : Masalah belum teratasi sbagian
P: Intervensi dilanjutkan diruangan
|
No
|
Diagnosa
keperawatan
|
Perencanaan
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
||
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasionalisasi
|
||||
2
|
Gangguan
pemenuhan nutrisi berhubungan dengan mual muntah ditandai
Ds : ibu pasien mengatakan anaknya selalu
muntah bila diberi makan
Do :
- KU lemah
- muntah ± 3x
- pasien tampak lesu
N : 110 x /
mnt
RR : 30 x/ mnt
S :
37,5 o C
BB
: 6 kg
|
Tujua jangka panjang
Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Tujuan jangka pendek
Dalam waktu 1 x 24 jam
-
muntah berkurang
-
KU membaik
-
Nafsu makan kembali normal
-
Pasien tidak lesu
|
·Beri makan sedikit tapi sering / porsi kecil
·Hindari memberi makanan yang merangsang
· Anjurkan pada keluarga untuk memberi makan dalam keadaan hangat
· Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian diet
|
· Diharapkan dengan makan porsi kecil mengurangi muntah
· Diarapkan dengan menghindari makanan yang merangsang sehingga
tidak mual
· Diharapkan makanan hangat menambah selera makan
· Diharapkan dengan berkolaborasi dengan tim gizi pasien mendapat
menu yang tepat
|
·
Memberi makan dalam porsi keil
tapi sering
· Menghindari makanan yang merangsang
· Menganjurkan memberi makan selagi hangat
·
Berkolaborasi dengan ahli
gizi
|
S : Ibu pasien
mengatakan
muntah anaknya berkurang
O :
- muntah tampak berkurang
- KU membaik
- lesu berkurang
- S : 367 oC
A : Masalah belum
teratasi
sebagian
P:Intervensi
dilanjutkan di zaal anak
|
No comments:
Post a Comment