ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny
‘’N’’
DENGAN DIAGNOSA HIPERTENSI DI
IGD
RSUD LAHAT
DI SUSUN OLEH
NAMA : AHMAD LUPITO
NIM : 2011. 0614
AKADEMI KEPERAWATAN PEMDA
LAHAT
TAHUN AKADEMI 2012/2013
Angkatan X
LANDASAN TEORI
HIPERTENSI
Adalah tekanan darah sistolik > 140 mmhg dan tekanan darah
diastolic > 90 mmhg atau bila pasien memakai obat anti hipertensi ( sumber
kapita selekta kedokteran ) penerbit ( media alsculepius ) fakultas kedokteran
universitas Indonesia 2001.
Etiologi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu
:
1.
Hipertensi isinsial atau
hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya disebut juga hipertensi
idiopatik .
2.
Hipertensi sekunder atau renal
penyebabnya diketahui seperti penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi
vascular renal, hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan
Manisfestasi Klinis
Peninggian tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala
bila demikian baru muncul setelah terjadi komplikasi pada ginjal, mata, otak
dan jantung, gejala lain yang seringditemukan adalah sakt kepala, epitaksis,
telinga berdengung, rasa berat di tengkuk, sukar tidur, mata berkunang-kunang
dan pusing.
Pemeriksaa Penunjang
Pemeriksaan labor yang rutin dilakukan sebelum memulai terapi
bertujuan menentukan adanya kerusakan organ dan factor resiko lain atau mencari
penyebab hipertensi, kreatimin, gula darah puasa kolesterol total, HDI dan
EKG.Sebagai tambahan dapat dilakukan pemeriksaan lain seperti klirens kreatinin
protein urin 24 jam dan asam urat.
Patofisiologi
Sampai sekarang pengetahuan patofisiologi hipertensi esensial terus
berkembang ,karena belum terdapat jawaban yang memuaskan yang dapat menerangkan
terjadinya peningkatan tekanan darah
Tekanan darah dipengaruhi oleh jantung dan tekanan ferifer sehingga
semua factor yang mempengaruhi arah jantung dan tekanan erifer akan
mempengaruhi tekanan darah.
Klasifikasi sesuai WHO / ISH
Klasifikasi
|
Sistolik ( mmhg )
|
Diatolik ( mmhg )
|
Nomotensi
Hipertensi ringan
Hipertensi Perbatasan
Hipertensi berat dan ringan
Hipertensi sistolik telisolasi
Hipertensisistolikperbatasan
|
< 140
140 – 180
140 – 160
> 180
< 140
140 - 160
|
< 90
90 – 105
90 – 95
> 105
< 90
< 90
|
Penata Laksanaan
Tujuan defekasi dan penatalaksanaan hipertensi adalah menurunkan
resiko penyakit kardiopaskuler dan mortalitas serta morbidilitas yang
berkaitan. Tujuan terapi adalah mencapai dan mempetahankan tekanan istolik
dibawah 140 mmhg dan tekanan diastolic dibawah 90mmhg dan mengontrol resiko.
Pengkajian
Asuhan Keperawatan Pada NY “ N “
Dengan doagnosa Hipertensi Di IGD
RSUD LAHAT
A.
Pengkajian
a.
Identitas Pasien
Nama :
Ny ‘ N ‘
Umur :
49 tahun
Jenis kelamin :
Perempuan
Status :
kawin
Agama :
Islam
Suku / bangsa :
Indonesia
Pendidikan :
SMA
Pekerjaan :
IRT
Tanggal masuk RS :
24 febuari 13
Tanggal pengkajian :
24 febuari 2013
Alamat :
Talang berangin
Diagnosa :
Hipertensi
b.
Identitas penangguang jawab
Nama :
Tn ‘ S ‘
Umur :
51 tahun
Jenis kelamin :
laki-laki
Agama :
Islam
Alamat :
Talang berangin
Hubungan dengan klien :
Suami Pasien
B.
Riwayat kesehatan
a.
Keluhan utama : KLien datang ke
IGD pada pukul 1430 wib dengan keluhan sakit kepala,sesak,kurang nafsu makan
dan mual ± 1 hari
b.
RPP : Klien datang keRSD lahat
dngan mengeluh sakit kepala dan sesak setelah
di periksa ternyata tekanan darahnya 210/110 mmhg dan pernapasan 28
x/mnt, menurut klien ia memang menderita penyakit hipertensi.
c.
Riwayat kesehatan masa lalu :
klien mengatankan memang mendeita penyakit hipertensi.
d.
Riwayat kesehatan keluarga :
klien mengatakan di antara anggota keluarga tdak ada menderita hipetensi.
C.
Pola aktivitas sehari-hari
Aktivitas
|
Sebelum
masuk RS
|
1.
Nutrisi
· Makan
Jumlah
Frekuensi
Jenis makan
Alat Bantu
Keluhan
· Minum
Jumlah
Frekuensi
Jenis minuman
Alat Bantu
Keluhan
2. Eliminasi
· BAB
Frekuensi
Warna
Bau
Alat Bantu
· BAK
Frekuensi
Warna
Bau
Alat Bantu
Keluhan
3. Istirahat tidur
Jumlah
Kebiasaan sebelum tidur
Keluhan
4. Aktivitas
Aktivitas rutin
Keluhan
5. Personal hygiene
· Mandi
Frekuensi
Pakai sabun / tidak
· Gosok gigi
Frekuensi
Pakai odol / tidak
· Cuci rambut
Frekuensi
Pakai shampoo / tidak
· Gunting kuku
Frekuensi
|
1
porsi
3x
sehari
Nasi
putih
Tidak
ada
Tidak
ada
±
8 gelas
±
1800 cc / hari
Air
putih
Tidak
ada
Tidak
ada
2 kali / hari
Kuning
Khas
Tidak
ada
Tidak tentu
Kuning
Khas
amoniak
Tidak ada
Tidak
ada
±
7 - 8 jam / hari
Nonton
tv
Tidak
ada
Dilakukan
sendiri
Tidak
ada
3
x sehari
Pakai
2
x sehari
Pakai
1
x sehari
Pakai
1
minggu sekali
|
D. Pemerisaan Fisik
·
Keadaan Umum
Tingkat kesadaran :
Compos mentis
Tekanan Darah :
210/110 mmhg
Nadi :
92 x/mnt
Pernapasan :
28 x/mnt
Suhu tubuh :
36 oC
TB :
156 cm
BB :
56 kg
·
Kepala
Kebersihan :
Cukup
Bentuk :
simetris
Keadaan rambut :
Baik , rapi
Kelainan :
tidak ada
·
Muka
Bentuk :
Simetris
Kebersihan :
Cukup
Kelainaan :
Tidak ada
·
Mata
Bentuk :
simetris
Konjungtiva :
An Anemis
Sklera :
An ikteris
Pupil :
Isokor
·
Hidung
Bentuk :
Simetris
Kebersihan :
Cukup.
Mukosa hidung :
Lembab
Fungsi penciuman :
Baik
Keluhan :
Tidak ada
·
Mulut
Bentuk :
simetris
Kebersihan :
Cukup
Lidah :
Bersih
Bibir :
kering
Ada caries :
ada
Keluhan :
Mulut terasa kering
·
Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada
Kesulitan menelan :
Tidak ada
·
Dada
1.Paru – paru
o
Inspeksi : Terjadi tarik
dinding dada
o
Perkusi : Sonor
o
Palapasi : Tidak ada nyeri
tekan,
Pembesaran
o
Auskultasi :
vaskuler
2. Jantung
- Inspeksi : Gerak jantung tidak normal
- Perkusi : Redup
- Palpasi : Ictus cordis teraba
- Auskultasi : S1 Lup, S2 Dup,
- Abdomen
Inspeksi :
Datar pada empat kuadran
Perkusi :
Redup
Palpasi :
Ada nyeri tekan
Auskultasi :
Bising usus 12 x/mnt
- Genetalia
Alat Bantu :
Tidak ada
Ada kelainan/tidak :
tidak ada
- Anus
Pembesaran pembuluh vena :
Tidak ada
Lesi atau pendarahan :
Tidak ada
- Ekstemitas
- Atas : kebesihan cukup, terpasang IVFD
RL gtt xx x/mnt
- Bawah : Kebersihan cukup
- Kulit
Warna :
sawo matang
Kebersihan :
cukup
Ada lesi/ tidak :
Tidak ada
Ada edema/ atau tidak :
Tidak ada
E. Data Sosial
Hubungan pasien dengan keluarga baik
Hubungan pasien dengan perawat baik
Hubungan pasien dengan lingkungan baik
F. Data Spiritual
Pasien beragama islam
Keluarga pasien yakin akan kesembuhan pasien
G. Data Penunjang
a.
pemeriksaan labor : bss : 460 GR / dl
b. pemeriksaan foto
rongent : tidak ada
c. Therapy
O2 2
– 3 liter
IVFD RL % gtt xx x/mnt
Captopril 3 x 2,5 mg
Inj farsik 1 x 1
Sanmag 3 x 1
Insulin ( actrapig ) 6 unit – 6 unit - 0
Inj ulceramin 2 x 1
Analisa Data
No
|
Data
|
Etiologi
|
Masalah
|
|||||||||||||||
1.
2.
|
Ds :
·
Klien mengatakan sesak napas
Do :
·
KU lemah
·
TD : 210/110 mmhg
N : 92 x / mnt
RR : 28 x/ mnt
S : 36 o C
Ds : Klien mengatakan sulit beraktivias
Do : Pasien tampak lesu
TD : 210/110 mmhg
N : 92 x / mnt
RR : 28 x/ mnt
S : 36 o C
|
Peningkatan tekanan darah
Pemasukn O2 dan nutrisi menurun
Kebutuhan Oksigenisasi berkurang
Sesak
Peningkatan tekanan darah
Pemasukan O2 dan
nutrisi berkurang
Pusing
Ketidak mampuan melakukan aktivitas
|
Gangguan
pola nafas
Gangguan
toleransi aktivitas
|
Prioritas
Masalah
1.
Perubahan pola nafas berubungan
dengan peningkatan kompensasi tubuh untuk meningkatkan suplai 02
2.
Gangguan toleransi aaktivitas
berhubungan dengan rasa pusing.
No
|
Diagnosa
keperawatan
|
Perencanaan
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
||
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasionalisasi
|
||||
1
|
Perubahan
pola nafas berhubungan dengan peningkatan kompensasi tubuh untuk meningkatkan
suplay 02 kejaringan
Ds :
·
Klien mengatakan sesak napas
Do :
·Frekuensi nafas lebih dari normal
·
TD : 210/110 mmhg
N : 92
x / mnt
RR : 28
x/ mnt
S : 36 o
C
|
Tujua jangka panjang
Pola nafas kembali normal
Tujuan jangka pendek 1x 24 jam
·Sesak nafas berkurang
·RR: 20 x/mnt
·S : 36 oC
·N : 70 x/ mnt
·TD : 140/90 mmhg
|
·
Kaji tanda-tanda vital
·
Berikan 02 sesuai
kebutuan pasien
·
Atur posisi semi powler
·
Kolaborasi dengan tim meis
dalam pemberian therapi
|
·
Diharapkan dapat mengetahui
keadaan umum pasien da tekanan darah pasien
·
O2 berfungsi
sebagai peningkatan kompensasi tubuh
·
Diharapkan dapat membantu
membuka jalan nafas agar tidak sesak lagi
·
Diharapkan klien mendapatkan
therapyg sesuai
|
· Memoitor TTV
TD : 210/110
mmhg
N : 92 x / mnt
RR : 28 x/ mnt
S : 36 o C
· Memberri 02
sesui indikasi
BBxRRxtvx20%
56x28x10x20%
3156 = 3 liter
· Mengatur posisi Semi fowler
· Berkolaboras
dengan tim
medis
|
S : klien
mengatakan
masih sesak
O :
O2 : 3 liter
RR : 28 x/mnt
N : 92 x/mnt
S : 36 oC
TD : 195/105 mmhg
A : Masalah belum teratasi
P: hentikan Intervensi klien
pindah ke zaal.
|
No
|
Diagnosa
keperawatan
|
Perencanaan
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
||
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasionalisasi
|
||||
2
|
Intoleransi
aktivitas berhubungan dengan rasa pusing yang ditandai dengan
Ds : Klien mengeluh pusing
Do : : Pasien tampak lesu
TD : 210/110 mmhg
N : 92 x / mnt
RR : 28 x/ mnt
S : 36 o C
|
Tujua jangka panjang
Kebutuhan aktivitas paien terpenuhi
Tujuan jangka pendek
Dalam waktu 1 x 24 jam
Lesu berkurang
·RR: 24 x/mnt
·S : 36 oC
·N : 70 x/ mnt
·TD : 140/90 mmhg
|
·Kaji aktivitas yang dapat dilakukan pasien sesuai dengan
kebutuhanya
·Bantu aktivitas klien
·
Anjurkan pada keluarga pasien
untuk tetap mendampingi pasien
·
Kolaborasi dengan tim meds
|
·
Dapat mengetahui sejauh mana
aktivitas pasien harus dibantu
·
Di harapkan aktivitas pasien
dapat terpenuhi
·
Diharapkan dapat segera mengetahui aktivitas
yang ingin pasien lakukan serta menghindari terjadinya cedera
·
Diharapkan klien mendapatkan
therapy yang sesuai
|
·
Mengkaji aktivitas klien
· Membantu aktivitas pasien, pergi ke WC, ganti pakaian
· Menganjurkan pada keluarga pasien untuk tetap mendampingi pasien
· Berkolaborasi dengan tim dokter
|
S : klien
mengatakan
masih pusing
O : klien masih tampak lesu
RR : 28 x/mnt
N : 92 x/mnt
S : 36 oC
TD : 195/105 mmhg
A : Masalah belum
teratasi
P:Intervensi
dihetikan klien
pindah ke zaal.
|